adalah huruf-huruf yang keluar dari tenggorokan. huruf-huruf yang keluar dari tenggorokan dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Aqshol Halqi (tenggorokan bagian bawah)
sifat-sifat huruf hamzah ( ء ) :
1. Jahrun : tampak/terang
2. Infitahahun : terbuka
3. Syiddatun : keras/kuat
4. Istifaalun : turun/kebawah
5. Ishmaatun : menahan/diam
Sifat-sifat huruf Ha :
1. Hamsun : tidak jelas/samar-samar
2. Rikhwatun : lunak
3. Istifaalun : turun/kebawah
4. Infitaahun : terbuka
5. Ishmaatun : menahan/diam
lanjut ke huruf halqi berikutnya ...
Minggu, 03 Mei 2015
Sabtu, 02 Mei 2015
1. Al Jawfu
adalah huruf-huruf yang keluar dari rongga mulut. Huruf-huruf yang keluar dari rongga mulut adalah huruf-huruf mad (alif wau dan ya)
contoh :
نُوْحِيْهَا (NuuhiiHaa)
1. Nuu : pengucapan dengan memonyongkan dua bibir
2. hii : Pengucapan dengan menurunkan bibir bagian bawah
3. Haa : Pengucapan dengan membuka mulut
Senin, 06 April 2015
TEMPAT KELUARNYA HURUF-HURUF DAN SIFAT-SIFATNYA
Dalam menentukan jumlah tempat keluarnya huruf, terdapat perbedaan dikalangan ulama Quro dan nahwu. ada yang berpendapat 14 tempat, 16 tempat, dan 17 tempat.
Pendapat yang terakhir merupakan pendapat jumhur ulama (17 tempat), diantaranya Ibnul Jazary, A.Kholil bin Ahmad, maiki bin Tholib dan lain-lain.
Ulama jazary mengelompokkan tempat keluarnya huruf menjadi 5 kelompok, yaitu:
1. Al Jawfu : Rongga mulut/rongga tenggorokan
2. Al halqu : tenggorokan
3. Al lisaanu : lidah
4. Asy syafataani : dua bibir
5. Al khoysyuumu : rongga hidung
Sabtu, 27 Desember 2014
MEMBACA MAD
Mad dipilah dalam dua kelompok besar yaitu Mad Thabii‘i (disebut juga mad asli) dan Mad Far‘ii
(disebut juga mad turunan atau mad cabang). Terdapat perbedaan mengenai jumlah mad dikarenakan
oleh perbedaan para ahli dalam mengelompokkannya; suatu mad berdiri sendiri menurut yang satu
sementara oleh yang lain mad itu disatukan bersama mad lain, atau dimasukkan ke dalam mad yang
lain. Hal ini dimungkinkan karena, ketika mendapat pemanjangan bunyi beberapa rangkaian huruf
pada suatu kata atau pada pertemuan dua kata mengalami perubahan bentuk sehingga bentuk akhirnya sama dengan bentuk rangkaian huruf pada mad yang lain. Huruf mad juga bisa muncul secara asli atau karena ditambahkan kemudian, cara berhenti pada kata yang berakhir dengan tanwin fathah baris selain pada huruf ta marbuthoh ; di situ huruf mad (alif) tidak hadir secara asli melainkan ditambahkan apabila membaca berhenti. Sehubungan dengan itu, sebuah mad digolongkan sebagai
mad far‘ii menurut pendapat yang satu, sementara menurut yang lain dimasukkan dalam mad thabii‘i
karena, bentuk akhir rangkaian hurufnya serupa dengan yang ada pada mad thabii‘i. Sesuai sifat
sederhana catatan ini, dipilih pengelompokkan mad yang juga sederhana, supaya lebih mudah mempraktekkannya.
Langganan:
Postingan (Atom)